Biaya Reses Legislator Polman Capai Rp 5 Miliar

PERIKSA21.CO.ID ----- Biaya reses 45 anggota DPRD Kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp 5 miliar tahun ini, biaya reses legislator Polman ini bertambah dibanding tahun sebelumnya, namun penambahannya tidak terlalu signifikan.

Kepala Bagian Risalah dan Reses DPRD Polman Imran Amrullah mengatakan dalam penganggarannya sistim reses legislator ini sudah dicairkan  semua diawal, karena idealnya melakukan reses sesuai ketentuan harus dicairkan memang diawal, namun pencairannya hanya sampai 35 sampai 75 persen baru bisa melaksanakan reses, " Rp 5 miliar biaya reses dewan pertahun, naik tapi tidak signifikan, karena ada beberapa item perbelanjaan di reses itu, misalnya dipakai biaya transport untuk masyarakat peserta reses. " ungkapnya, melalui telepon, Rabu 22 Pebruari 2023.

Imran menyampaikan setiap anggota DPRD yang melakukan reses wajib mendatangkan 600 peserta sesuai ketentuannya, daftar hadir harus dibuktikan 600 peserta dan tidak bisa dibawah 600 peserta, "Dalam satu tahun itu tiga kali reses, contohnya, reses pertama 600 peserta, ditambah 600 lagi di reses kedua sehingga totalnya 1200 peserta. " bebernya.

Lanjut Imran, legislator tidak dibatasi berapa jumlah titik  melaksanakan reses, namun akumulasi daftar hadir peserta harus berjumlah 600, selain itu legislator yang melakukan reses juga harus membayar pajak diantaranya pajak makan minum serta pajak tenda dan kursi, " kalau diakumulasi pajak itu di pajak makan minum yang paling banyak itu besarnya 10 persen. " ucapnya.

Imran menambahkan saat ini legislator Polman tengah mewacanakan membuat program kunjungan daerah pemilihan( Kundapil ), hanya saja pihaknya sementara  mencari format regulasinya dulu, sebab ada beberapa perbandingan di DPRD lain di luar daerah yang melaksanakan program Kundapil ini, " Cuma kemarin itu ada penggangaran Kundapil, tapi belum terlaksana kegiatannya, baru kita mau cari ketentuan aturan yang mengatur terkait kundapil ini apakah bisa, kalau bisa seperti apa regulasinya dan kalau tidak bisa seperti apa tidak bisanya, " tuturnya.

( All Gazali Ahmad ).