DPRD Polman Pantau Penanganan Pasca Banjir dan Longsor Tapango,
PERIKSA21.CO.ID ---- Banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar(Polman) menyisakan luka mendalam bagi warga setempat, BPBD Polman mencatat puluhan rumah rusak, dua rumah hanyut. puluhan hektar sawah terendam dan satu warga hanyut terbawa arus longsor.
Dari 13 desa dan satu kelurahan di Kecamatan Tapango. terdapat tiga desa yang terdampak paling parah bencana banjir dan longsor. Tiga desa tersebut yakni Riso, Kalimbua dan Kurrak.
Bahkan tiga dusun di Desa Riso masih terisolir. Akses jalan penghubung tertutup material longsor sehingga belum bisa dilalui kendaraan bernotor, Baik roda empat maupun roda dua. Ketiga dusun ini yakni Dusun 2 Riso, Tondopata dan Rakasang dengan jumlah penduduk 267 Kepala Keluarga(KK).
Bantuan berupa terpal, mie instan, air kemasan,selimut, beras dan lainnya sudah mulai berdatangan ke Desa Riso, Kalimbua dan Kurrak, namun untuk menyalurkan bantuan ke tiga dusun terisolir ini, Tim relawan harus berjuang berjalan kaki sejauh 6 kilometer menyusuri tebing sungai,semak belukar melewati perbukitan demi menjangkau tiga dusun tersebut.
Kepala Desa Riso H.Onang mengatakan banjir dan longsor merupakan kejadian berulang di desanya, Tahun lalu empat rumah rusak diterjang longsor. Sebab itu, ia mengimbau warganya yang bermukim di bantaran sungai riso agar segera mencari lokasi lain yang aman,," Kalau warga yang bermukim di bantaran sungai mau direlokasi kendalanya itu butuh biaya, itupun kalau lokasinya ada, " ujarnya, saat ditemui di kantornya, Senin 17 Oktober 2022.
Atas kejadian ini, Onang telah bermohon ke Dinas Sosial Polman supaya desanya mendapatkan bantuan program bedah rumah tahun depan, sebab terdapat 10 rumah rusak akibat longsor di desanya, termasuk dua rumah hanyut." Padahal rumah rusak ini jaraknya sekitar 50 meter dari bantaran sungai, memang sekarang arus sungai semakin deras. beda yang kemarin, apalagi disini jarang pohon besar " paparnya.
Selain itu, Onang menyampaikan tiga dusun terisolir di desanya, terdapat puluhan anak usia sekolah untuk menjangkaunya harus jalan kaki dan berhati-hati karena struktur tanah lembek mudah rubuh, " karena tanah sudah lembek dan banyak akar pohon bisa tersangkut kaki.untungnya akar pohon lainnya bisa dipakai berpegangan saat melalui penurunan di jalan setapak, " bebernya.
Sementara itu, Ketua DPRD Polman Jupri Mahmud menuturkan atas kejadian berulang banjir dan longsor di Desa Riso, pihaknya bakal melakukan rapat koordinasi bersama Dinas Kehutanan, PUPR dan Pertanian, hal itu untuk mencari tahu penyebab bencana alam ini apakah ada masalah di hulu terkait dengan lahan atau pemanfaatan lahan, " Termasuk jangan sampai hutannya sudah gundul atau apakah sudah sesuai dengan suratnya, Jadi kita berkunjung disini untuk memastikan bagaimana tindak lanjut dari pemerintah terkait bencana alam di Tapango ini. " jelasnya, didampingi Wakil Ketua DPRD Polman Amiruddin dan anggota DPRD Dapil Kecamatan Tapango saat ditemui di Desa Riso, Senin 17 Oktober.
Dinas PUPR Polman telah mengerahkan dua alat berat jenis loader dan excavator ke wilayah Tapango, dua alat berat ini bekerja membersihkan material longsor di sungai dan badan jalan, " Sekarang sungainya disana melebar sudah mengambil badan jalan, rencananya kita mengarahkan aliran sungai supaya tidak menghantam pemukiman, " terang. Kepala Dinas PUPR Polman, Husain Ismail saat ditemui di ruangannya, Senin 17 Oktober.
Terpisah Camat Tapango Tasdi menjelaskan sampai sekarang warga Desa Kalimbua yang hanyut diseret longsor belum ditemukan, upaya tim SAR,Tagana,Basarnas dan relawan melakukan pencarian belum membuahkan hasil, " Nama warga yang hanyut itu Murnia Wati, ia hendak menyelamatkan kemenakannya yang sedang bermain, tapi justru terbawa arus, suaminya yang mencoba menolong istrinya ini dengan menarik tangannya tak mampu melawan arus, akhirnya istrinya ini terlepas hanyut terbawa arus." pungkasnya, saat ditemui di kantor Desa Riso, Senin 17 Oktober.
Saat ini dapur umum telah disiapkan di Kantor Desa Riso, dapur umum ini diperuntukkan bagi para personel Basarnas, SAR, Tagana, relawan dan pengungsi. Selain itu kantor Desa Riso juga menjadi tempat pengumpulan dan penyaluran bantuan yang masuk.
(All Gazali Ahmad).
.
No comments:
Post a Comment