Ekonomi

[Ekonomi][bsummary]

Hiburan

[Hiburan][bigposts]

Hot

[Hot][twocolumns]

Saeyyang Pattuqduq Diajukan Sebagai Warisan Budaya Dunia, Itje : Bukan Sekedar Festival jadi Nilai Pengajuan Ke Unesco


PERIKSA21.CO.ID ---- Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar,  menggelar festival saeyyang pattuqduq atau kuda menari,  Sebanyak 175 kuda dari 16 kecamatan di Polman tampil memeriahkan festival budaya ini. Senin 23 Mei 2022.


175 saeyyang pattuqduq  mulai start di alun-alun depan Kantor Bupati Polman kemudian melakukan pawai menuju stadion HS Mengga.  festival sayyang pattuqtuq digelar sebagai rangkaian untuk mendaftarkan  budaya suku mandar ini ke Unesco sebagai warisan budaya dunia. 


Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar membuka secara resmi festival kuda menari ini dengan menabuh rebana bersama perwakilan Forkopimda Polman beserta Ketua Eksekutif Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Dr. Itje Chodidjah.


Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Polman atas terselenggaranya kegiatan ini,  Ia berharap pelestarian budaya jangan setengah-setengah, lantaran Polman kaya akan seni dan budaya, " ini baru awal karena masih banyak proses,  saya minta dinas jangan bekerja setengah-setengah semua persyaratan yang diminta oleh Unesco harus dipersiapkan dari sekarang,  dan saya berharap warisan budaya saeyyang pattuqduq terus digelorakan, " ujarnya. saat ditemui usai membuka festival saeyyang pattuqduq,  


Selain itu,  Bupati meminta Disdikbud memotivasi para pemilik kuda agar budaya ini dilestarikan, Apalagi kata dia,  Polman memiliki  budaya lain yang juga perlu diangkat ke dunia seperti passayang-sayang, " Orang mandar di mana-mana merantau,  ada yang merantau di Kalimantan dan Malaysia, jangan sampai di sana di klaim lagi,  itu yang perlu kita jaga, jangan sampai budaya kita diambil oleh orang lain, " imbuhnya. 


Menanggapi pernyataan Bupati Polman,  Ketua Eksekutif Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Dr. Itje Chodidjah sangat berbangga dimana warisan budaya tak benda Saeyyang pattuqduq ingin didaftarkan sebagai warisan budaya dunia, Namun tentunya kata dia,  perjalanan masih panjang bukan sekedar festival agar bisa menjadi nilai pengajuan ke Unesco, "  Apabila didaftarkan kemudian diterima,  maka yang menjadi warisan bukan aktivitasnya namun yang menjadi warisan adalah filosopinya dan seluruh yang membuat peristiwa saeyyang pattuqduq ini terjadi,  " paparnya. 


Menurut dia, suatu warisan budaya tak benda apabila ajukan ke Unesco,  maka biasanya satu tahun kemudian baru berproses,  " Biasanya didaftarkan tahun ini maka tahun depan baru akan disidangkan, kemudian diputuskan persyaratan memenuhi atau tidak?  kelengkapan peristiwa dan bukti sejarahnya itu yang perlu dibenahi, " terangnya. 


Itje menambahkan tahun ini Indonesia mengajukan empat warisan budaya yaitu Tempe, Tenun,  Reog Ponorogo dan Jamu,  sementara kata dia, dokumen Saeyyang Pattuqduq, masih belum lengkap karena masih harus melalui pengisian dokumen, " Saya koreksi ya, warisan budaya tak benda yang diakui Dirjen Kebudayaan itu berbeda dengan pemberian hak paten,  jadi bukan hak paten,  begitu juga saat diajukan ke Unesco juga bukan hak paten, Tapi diakui Unesco sebagai warisan budaya dunia,  sehingga menjadi kewajiban seluruh penduduk dunia menjaga, " jelasnya. 


Itje juga menyampaikan budaya reog ponorogo tidak pernah diakui oleh Negara Malaysia,  contohnya kata dia,  Budaya barongsai ada di China, tapi Malaysia yang mendaftarkan lebih dulu,  maka Malaysia bisa saja mendapatkan pengakuan dari Unesco,  tapi negara lain juga tetap punya hak mendaftarkan, Namun bukan merebut. " Nah,  Indonesia masih miliki 1300 warisan budaya tak benda yang ingin didaftarkan ke Unesco. bayangkan kalau tiap dua tahun hanya boleh satu pendaftaran, Butuh berapa ribu tahun lagi baru kita bisa mendaftarkan seluruh budaya kita, Jadi jangan pernah merasa suatu warisan budaya sudah didaftarkan tapi negara lain tak bisa mengakui, karena bukan hak paten. " tandasnya. 

( All Gazali Ahmad). 

No comments:

Post a Comment

Sosial Budaya

[Sosial Budaya][bsummary]

Politik

[Politik][bsummary]

Pengetahuan Umum

[Pengetahuan Umum][bsummary]

Pendidikan

[Pendidikan][bsummary]

Olahraga

[Olahraga][bsummary]

Narkoba

[Narkoba][bsummary]

Life Style

[Life style][bsummary]

Hukum

[Hukum][bsummary]

Kriminal

[Kriminal][bsummary]