AIM : Polman Miliki Semua Syarat Penyangga Ibu Kota Baru

PERIKSA21.CO.ID ---- Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar(AIM) hadir dalam pelantikan Badan Koordinasi(Badko) HMI Sulawesi Selatan dan Barat, sekaligus menjadi narasumber dalam seminar Outlook Indonesia Baru yang membahas strategi dan kesiapan Indonesia Timur sebagai penyangga Ibukota Negara.

Dialog yang diselenggarakan Badko HMI Sulsel dan Sulbar ini di gelar di wisma negara center point of Indonesia, dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Sandiaga Salahuddin Uno yang tampil sebagai pembicara kunci.Jumat 10 Pebruari 2022.

Pada sharing session ke-II AIM tampil  bersama Anggota DPR-RI  Komisi XI Ir Kamrussamad dan Ketua HIPMI Sulsel, Andi Rahmat, sedangkan Walikota Makassar Ir HM Ramdhan Pomanto berhalangan hadir kemudian digantikan Kepala Kesbangpol Kota Makassar.

Sebagai pembicara pertama pada sharing session ke-II, AIM memaparkan potensi yang ada di Kabupaten Polman, mulai dari aspek pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan serta aspek penunjang lainya seperti infrastruktur dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam upaya menyangga Ibu Kota baru, " Polewali Mandar memiliki semua syarat yang  sebagai daerah penyangga Ibu kota, bahkan waktu masih menjadi bagian dari Provinsi Sulsel, Polewali Mandar bersama Kabupaten Pinrang dan Sidrap merupakan daerah penyangga pangan nasional, dan setiap tahunnya surplus beras kita mencapai 100 ribu ton." ujarnya.

Lebih lanjut, AIM menegaskan semua potensi sumber daya alam yang dimiliki Polman tidak akan berarti tanpa dukungan SDM. ia berharap pemuda dapat mengambil peran yang lebih luas dan tidak selalu berorientasi menjadi pegawai negeri atau ASN." Era digital 4.0 zaman ini telah menyiapkan peluang kepada pemuda untuk tampil dan mengambil peran, maka manfaatkan momentum ini" tuturnya.

Turut hadir sebagai pemateri pada acara ini diantaranya Mantan Menteri Pertanian Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman,  Ketua Presedium KAHMI Sulsel dan Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama, sementara Rektor Universitas Negeri Makassar Prof Dr Husain Syam memberi orasi ilmiah pada awal sesi.(Rls/Alga)