Ekonomi

[Ekonomi][bsummary]

Hiburan

[Hiburan][bigposts]

Hot

[Hot][twocolumns]

SBW Didorong jadi Produk Ekspor Unggulan


PERIKSA21.CO.ID ----- Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Sulawesi Barat menggelar Bimbingan Teknis(Bimtek) ekspor Sarang Burung Walet (SBW) di ball room Hotel Ratih Polewali. Rabu, 22 Desember 2021


Bimtek potensi ekspor SBW ini mengedukasi puluhan pengusaha burung walet di Kabupaten Polman, sebagai upaya mendukung program unggulan Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). " Kami mensinergikan peran stakeholder dalam upaya peningkatan produktifitas komoditas SBW yang berorientasi ekspor. Kemudian mencari solusi terhadap permasalahan-ekspor komoditas SBW yang berasal dari Kabupaten Polman, " ujar Kepala Karantina Pertanian Sulawesi Barat, Drh. Agus Karyono saat ditemui usai Bimtek SBW.


Menurutnya, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Sulawesi Barat sebagai Koordinator Gratieks di Sulawesi Barat terus berupaya memberikan pendampingan dan memfasilitasi petani SBW untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian yang berorientasi ekspor, terutama terhadap komoditas SBW dengan melakukan sinergitas berbagai pemangku kebijakan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha dan petani, " yang tak kalah penting adalah penguatan sinergi bersama Komisi IV DPR-RI selaku Mitra Kementerian Pertanian RI di bidang legislasi, pengawasan, dan anggaran. " kata Agus Karyono.


Agus mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukan Karantina Pertanian Sulawesi Barat adalah berkolaborasi dengan Anggota Komisi IV DPR-RI Daerah Pemilihan Sulawesi Barat Dr. H. Suhardi Duka, untuk menyelenggarakan Bimtek bagi petani, " Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman bagi peternak walet terkait budidaya, peningkatan produksi, serta prosedur ekspor dari negara tujuan. " paparnya.


Berdasarkan data Sistem Automatisasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast), lalu lintas SBW yang keluar dari Sulawesi Barat dalam tiga tahun terakhir yaitu sebanyak 5,42 Ton. Peningkatan tersebut merupakan kontribusi dari semua kabupaten di Sulawesi Barat, Terutama Polewali Mandar sebagai sentra SBW dengan jumlah rumah walet sekitar 1200, "Harga SBW dalam kondisi kotor hanya mampu memenuhi pasar dalam negeri dengan nilai ekonomis mencapai Rp. 11,5 Juta dan nilai jual akan melonjak apabila SBW mampu memenuhi kriteria pasar internasional karena nilai ekonomisnya mencapai Rp. 20 juta hingga Rp. 30 juta, " tutur Agus Karyoto.


Di tempat yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI, Dr.Suhardi Duka menilai potensi walet di Sulbar dapat menjadi salah satu produk ekspor unggulan bagi Sulbar selain kakao dan sawit. Apalagi kata dia, melalui Bimtek pengelolaan SBW diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi SBW, "  Kalau kualitas SBW bagus maka tentu harganya akan naik, pastinya pendapatan warga juga akan meningkat," jelas Mantan Bupati Mamuju ini.


All Gazali Ahmad.

No comments:

Post a Comment

Sosial Budaya

[Sosial Budaya][bsummary]

Politik

[Politik][bsummary]

Pengetahuan Umum

[Pengetahuan Umum][bsummary]

Pendidikan

[Pendidikan][bsummary]

Olahraga

[Olahraga][bsummary]

Narkoba

[Narkoba][bsummary]

Life Style

[Life style][bsummary]

Hukum

[Hukum][bsummary]

Kriminal

[Kriminal][bsummary]