Dapat Proyek Rehab Berat, Sekolah Diimbau Belajar Daring Ketimbang Siswa Belajar Dibawah Kolong Rumah
PERIKSA21.co.id ---- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Disdikbud ) Kabupaten Polewali Mandar, mengimbau sejumlah sekolah yang terkena proyek rehabilitasi sedang dan berat agar melakukan pembelajaran Dalam Jaringan( Daring ) dan program guru kunjung, Ketimbang memaksakan siswanya belajar dibawah kolong rumah warga.
Diketahui terdapat dua sekolah dasar negeri di Polman, yang sebagian siswanya masih belajar dibawah kolong rumah warga, yakni SDN 042 Kunyi karena keterbatasan ruang kelas, serta SDN 042 Padang, lantaran terkena proyek rehabilitasi sekolah, Namun, proyek sekolah tersebut mangkrak dalam satu bulan terakhir. pelaksana pembangunan, tiba-tiba menghentikan proyek. " Dari awal kita sudah sampaikan, sekolah yang kena rehab sedang dan berat, supaya berlakukan pembelajaran Daring atau guru kunjung, daripada siswa belajar dibawah kolong rumah, " kata Kepala Bidang Disdikbud Polman, Nurman saat ditemui di ruangannya, Senin 8 November 2021.
Sebab itu, lanjut Nurman, pihaknya saat ini mulai membangun komunikasi dengan bidang Sarana dan Prasarana( Sarpras ) Disdikbud Polman, supaya tak lagi membiarkan siswa belajar berlarut-larut dibawah kolong rumah warga, " Data yang kami tahu di SDN 042 Kunyi, dan SDN 042 Padang siswanya belajar di bawah kolong rumah, nanti kami koordinasi dengan Bidang Sarpras terkait hal ini, dan Pak Kadis sudah melihat langsung, " ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Sarpras Disdikbud Polman, Muh Sabiq mengatakan proyek rehabiltasi SDN 042 Padang Kecamatan Campalagian adalah wewenang Kementerian PUPR bukan Diskdikbud, " Terakhir saya dengar informasi, mereka bukan hentikan pekerjaan, Namun sementara mengurus pencairan dana karena mereka paket besar puluhan miliar rupiah, " bebernya saat dikonfirmasi via telepon.
Menurut Sabiq, kontraktor proyek sekolah tak mungkin lari sebelum menyelesaikan pekerjaannya, Sebab sanksi menanti jika kontraktornya lari, perusahaannya akan di black list ( daftar hitam ), " Kalau sistim kontraktual, bekerjanya itu pasti betul-betul karena ada dana, Tapi hanya bisa mengambil uang muka 25 persen, sementara pencairan bisa tiga tahap. " paparnya.
Dia menambahkan proyek rehabilitasi Sarpras sekolah di Kabupaten Polman, berasal dari dua mata anggaran yakni Kemendikbud dan Kementerian PUPR dengan total anggaran puluhan miliar rupiah, " Kalau proyek rehab sekolah Kemendikbud di Polman sebanyak 119 paket, berdasarkan data di lapangan kegiatan fisik rata-rata sudah diatas 70 persen, " pungkas Sabiq.
( All Gazali Ahmad )
No comments:
Post a Comment