Wakil Ketua DPRD Polman Tinjau Irigasi Desa Tumpiling

PERIKSA21.CO.ID ---- Sekira 200 hektar sawah di Dusun I Desa Tumpiling Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman terancam gagal panen, Hal itu bila Saluran Pembuangan (SP) irigasi persawahan jebol tak mampu menampung debit air hujan.

Kerusakan SP irigasi persawahan Desa Tumpiling sudah berlangsung 10 tahun lebih, Akibatnya, debit air meluber ke pemukiman dan persawahan warga setiap kali hujan deras datang.

Kepala Desa Tumpiling, Abdul Rahman Sakka, mengatakan jika terjadi banjir maka sekira 200 hektar sawah yang terendam air,  Kata dia, SP irigasi persawahan ini mengalami kerusakan sepanjang 30 meter dengan lebar kurang lebih 5 meter,  " Ini baru baru sudah dua kali banjir, bahkan kemarin gagal panen semua, ini sudah lebih 10 tahun begini, " ujarnya, saat ditemui di lokasi SP irigasi persawahan Tumpiling. Rabu 6 Oktober 2021.

Menurut Abdul Rahman, selama delapan tahun jadi Kepala Desa,  dirinya sudah kerap kali mendatangkan pihak terkait untuk meninjau lokasi, baik dari Balai maupun dari Dinas PUPR, " Tapi karena ada pandemi covid, sehingga tidak jadi dibangun, Jadi harapan masyarakat bagaimana itu secepatjya diatasi, " jelasnya.

Selain itu, Abdul Rahman berharap agar secepatnya persoalan ini ditanggapi serius pihak terkait, " kasihan warga di sini kalau banjir, kalau sekarang ini gorong gorong dibutuhkan, nanti kalau banjir bisa tertutup sendiri, " paparnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua II DPRD Polman, Hamzah Syamsuddin, mengungkapkan saat dilakukan dialog tudang sipulung di Tumpiling, masyarakat mengeluhkan masalah gorong gorong ini,  Sehingga dirinya berjanji akan mendesak dinas terkait mana yang menangani masalah tersebut. "  Kalau balai kita kroscek ke balai, jangan hanya gegara bronjong 200 meter, saja, dampaknya sangat besar, merusak sawah 200 hektar, sementara kita pake bronjong saja, kami akan menyurat atau berkunjung ke balai. " tuturnya.

Ahmad Gazali