Ekonomi

[Ekonomi][bsummary]

Hiburan

[Hiburan][bigposts]

Hot

[Hot][twocolumns]

Bupati Ngotot Lanjutkan, Massa Segel Proyek Bendung BWS III di Kunyi.


PERIKSA21.co.id ----- Ratusan massa asal Kecamatan Polewali dan Anreapi kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak kelanjutan pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku batupiak di Sungai Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polman, Senin 24 Mei 2021.


Iring-iringan massa aksi menumpangi dua truk dan ratusan motor, mereka awalnya mendatangi kantor DPRD, lalu bergeser menuju Kantor Bupati Polman, massa kemudian bergerak ke lokasi proyek untuk menyegel dan memboikot proyek senilai Rp.9 Miliar Balai Wilayah Sungai Sulawesi ( BWS ) III Palu tersebut, terlebih Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar sedang berada di luar kota dan massa ditemui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sukirman.


Beragam spanduk dan selebaran bernada protes dibawa para pengunjuk rasa, Selain itu, massa aksi juga membakar ban bekas dan meneriakkan kalimat menolak pembangunan proyek BWS III ini.


Perwakilan Petani yang juga Korlap aksi, Herman Kadir berharap Bupati Polman menghentikan proyek bendung tersebut, Sesuai kesepakatan bersama antara Dinas PUPR Polman, DPRD, Dinas Pertanian, Perwakilan Petani dan perwakilan BWS III Palu yang tertuang dalam berita acara penolakan proyek bendung di Desa Kunyi, " Kita ingin ketemu Bupati, tapi beliau sedang di Mamuju, tapi kita minta via telepon, setelah ditelpon beliau tetap ngotot melanjutkan proyek di Kunyi itu, dia tidak lihat ada 500 warga yang menolak, tapi entahlah kepentingan apa yang ada dibalik proyek ini, makanya kami kecewa, " ujarnya.



Menurut Herman, Bupati Polman Andi Ibrahim tidak memberikan alasan konkrit untuk melanjutkan proyek, Bupati hanya menggaransi sawah tidak akan kekurangan air, Namun itu hanya berlaku selama dua tahun sampai akhir masa jabatannya, " Tapi setelah Bupati sekarang tak menjabat lagi, siapa yang akan menggaransi,  Nah itu yang dia tidak bisa jawab, Dari pada timbul konflik kedepan lebih baik kita cekal dari awal, " tegasnya.


Sebelumnya, Bupati Polman Andi Ibrahim mengungkapkan alasannya melanjutkan proyek BWS III ini,  Hal itu, kata dia, karena debit air masih bisa mencukupi, Sebab daripada air terbuang percuma maka dibuatlah bendung di Sungai Kunyi, " PDAM hanya menerima buangan, bendung dibuat untuk menyiapkan air,  Kadis pertanian sudah menjelaskan bahwa kebutuhan air petani perbulan sekian, setelah dihitung-hitung ternyata masih surplus, jadi janganlah buat kisruh, " tuturnya, saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.


Ditempat yang sama, Satker BWS III Palu, Arnol mengatakan kelanjutan proyek bendung di Desa Kunyi, tergantung kebijakan Bupati, sebab pihaknya hanya diundang ke kantor Bupati untuk menjelaskan proyek tersebut, " Jadi modelnya nanti seperti bendung. Airnya dibendung, kemudian mengarahkan air ke PDAM, " pungkasnya.

(Ahmad Gazali)

No comments:

Post a Comment

Sosial Budaya

[Sosial Budaya][bsummary]

Politik

[Politik][bsummary]

Pengetahuan Umum

[Pengetahuan Umum][bsummary]

Pendidikan

[Pendidikan][bsummary]

Olahraga

[Olahraga][bsummary]

Narkoba

[Narkoba][bsummary]

Life Style

[Life style][bsummary]

Hukum

[Hukum][bsummary]

Kriminal

[Kriminal][bsummary]