Pasokan Kurang, Harga Cabai Kian Pedas, Pembeli Hanya Bisa Pasrah
PERIKSA21.co.id --- Satu bulan terakhir, harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Mamasa mengalami kenaikan, Bahkan cabai rawit mulai langka dan harganya melambung tinggi jelang bulan ramadan.
Hasil pantauan, di pasar tradisional Makau, Desa Buntubuda, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, stok cabai rawit yang dijual pedagang jumlahnya sangat terbatas dan harganya mahal.
Satty, salah satu pedagang yang ditemui di pasar tersebut, mengungkapkan harga cabai telah mencapai Rp. 70 ribu hingga Rp.80 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp.30 ribu per kilogram, atau naik 100 persen lebih dari harga sebelumnya, " Sudah beberapa hari stok cabai yang masuk di pasar sangat terbatas dan mahal, Pokonya sangat sulit didapatkan," kata Setty, Jumat, 09/04/2021 siang,
Senada dengan Setty, pedagang cabai lainnya, Elsa, mengakui harga naik dipicu kurangnya pasokan. sementara permintaan di pasaran tinggi, pembeli pun hanya bisa pasrah." Selain harga naik stoknya berangsur kosong, hal itu memicu penyebab, kenapa harga cabai mengalami kenaikan harga. " terangnya.
Kelangkaan cabai dibarengi harga melambung tinggi, dikeluhkan sebagian warga Mamasa, hal itu lantaran cabai merupakan kebutuhan dapur rumah tangga sehari-hari. " Kalau kita pembeli tentu kesulitan apalagi jelang bulan puasa, kebutuhan masyarakat khusus cabai pasti juga meningkat," kesal warga Mamasa, Amelia.
Menanggapi hal itu, Camat Mamasa Hesron Lullangi, mengatakan dalam waktu dekat atau jelang bulan ramadan, pihaknya akan melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional agar dapat mengontrol harga rempah-rempah khususnya cabai rawit. " Memang ada kelangkaan cabai, kedepan kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengontrol harga kebutuhan pokok di pasar, " pungkasnya.
Jeje
No comments:
Post a Comment