Susun RKPD 2022, Pemkab Polman Gelar Musrenbang

PERIKSA21.co.id --- Dalam rangka pengintegrasian program kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan serta menyusun rencana kerja pembangunan daerah ( RKPD ) Tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Badan Penelitian dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Balitbangren) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Polman. Rabu 31 Maret 2021.

Kegiatan tersebut dipusatkan di aula kantor Balitbangren Polman, kemudian berlangsung secara virtual, menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 saat ini..

Musrenbang ini dibuka oleh Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, serta dihadiri Wakil Bupati M Natsir Rahmat, Kepala Balitbangren, Darwin Badaruddin, perwakilan OPD, para staf ahli, asisten daerah, Camat, Kepala Desa, Lurah serta undangan lainnya yang mengikuti kegiatan ini secara virtual.

Selain diikuti oleh jajaran Pemkab Polman, Musrenbang juga dihadiri Ketua DPRD Polman, Jufri Mahmud, Deputi Bidang Pengembangan Bappenas, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi barat, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan beberapa instansi vertikal lainnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Polman, Andi Ibrahim  mengimbau seluruh peserta Musrenbang agar usulan yang diberikan dapat disesuaikan dengan ketersediaan anggaran sehingga dapat dilakukan secara efektif mulai dari perencanaan sampai implementasinya." Saya harapkan usulan dari perwakilan desa dan kelurahan bersifat inovatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat. " ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati dua periode ini mengatakan, Musrenbang ini dapat dijadikan bahan pertimbangan Pemkab Polman dalam menghasilkan sebuah desain perencanaan yang rasional, komprehensif, terpadu dan berkelanjutan, " Sehingga akan mampu memberikan manfaat yang luas bagi pembagunan daerah, "  tandasnya.

Tak hanya itu, adik kandung Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar ini, berharap agar usulan terkait pembangunan bandara di Kabupaten Polman dapat di akomodir oleh Pemerintah Pusat, mengingat posisi geografis wilayah Polman yang sangat strategis dalam menunjang transportasi udara untuk persiapan ibukota negara yang baru di Kalimantan Timur."  Selain itu fakta bahwa bandara udara di Sumarorong, Mamasa, sudah lama tidak beroperasi. " tuturnya.(Rls)