Kasus Proyek DAK Sekolah Berlanjut, Kepsek SMAN 2 Polewali Ditanyai Fee Proyek

PERIKSA21.co.id --- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat, masih terus melakukan penyelidikan dugaan penyelewengan Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah yang bersumber dari APBN tahun 2019 - 2020.

Kepala.Sekolah SMAN 2 Polewali, Muhammad Faezal saat dikonfirmasi mengakui sudah empat kali dipanggil.oleh penyidik Kejati Sulbar untuk dimintai keterangan, " Pertama seluruh Kepsek SMA se Sulbar diundang memberi keterangan kemudian statusnya meningkat sebagai saksi, jadi saksi semua Kepsek SMA se-Sulbar ada 85 itu, jadi banyak digali, berkaitan dengan proyek DAK semua, " ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu 13 Pebruari,2021.

Menurut Faezal, saat dirinya diperiksa di Kejati,  penyidik  menanyakan mengenai kasus proyek DAK tentang laporan dugaan adanya pihak ketiga yang terlibat, kemudian adanya setoran fee proyek rehab sekolah, " Jadi saya jawab sesuai yang ada memang, " tambahnya.

Selain itu, Faezal menuturkan tahun lalu SMAN 2 Polewali mendapatkan tiga paket proyek DAK untuk dua ruang kelas belajar dan satu toilet dengan total anggaran Rp. Rp.500 juta, sedangkan SMAN 1 Polewali tahun lalu memperoleh anggaran DAK sekitar Rp.1,4 Miliar, " Ini kasus masih berlanjut belum selesai, cuma ada gempa kemarin, tapi ini saya dengar-dengar dimulai lagi, ' terang Mantan Kepsek SMAN 1 Polewali ini.

Terpisah, Koordinator Kejati Sulbar, Salahuddin saat dikonfirmasi enggan berkomentar terlalu jauh, Sebab dirinya bukan Humas Kejati Sulbar lagi, "  Minta maaf pak, saya cuma koordinator di Sulbar bukan humas, harusnya Penkum, dan saya sudah mau pindah  balik ke Sulsel, pak, " jelasnya.

Hingga berita ini dirilis, Kasi Penkum Kejati Sulbar, Amir, coba dikonfirmasi melalui akun whats'app dan telepon selulernya, Namun meminta penulis mengonfirmasi ke Aspidsus Kejati Sulbar terkait kasus proyek DAK tersebut.

Laporan : Ahmad Gazali.