Pengajian di Kamp Pengungsian, Upaya Redam Trauma Korban Gempa

PERIKSA21.co.id.....------ Gempa bumi magnitudo 6,2 di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat,  menyisakan duka mendalam dan trauma bagi para korban.

Gempa bumi tektonik ini terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 Wita. Episentrum gempa di Majene terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak enam kilometer arah timur laut Majene pada kedalaman 10 KM..

Masyarakat terdampak gempa asal Kabupaten Majene dan Mamuju, sebagian mengungsi ke Kabupaten Polewali Mandar(Polman), pengungsi yang masuk ke Polman tersebar di setiap Desa dan Kelurahan, yang jumlahnya mencapai 5.343 jiwa sesuai laporan Babinsa Kodim 1402/Polmas, " Terbagi di 108 titik, baik mengungsi di rumah kerabat maupun di Camp Pengungsian di Polman." Kata Dandim 1402/Polmas Letkol Arh Hari Purnomo, Rabu malam, 27 Januari.

Menurut Hari, pengungsi sudah mengalami penurunan jumlah, Hal itu setelah Gubernur Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar mengimbau agar pengungsi kembali pulang ke-rumah masing-masing, Sebelumnya Selasa malam kemarin, jumlahnya mencapai 5.436 orang. “ Bapak Gubernur juga meminta kepada Anggota TNI dari Kodim 1402/Polmas untuk mensosialisasikan ke warga untuk kembali ke kampung halaman karena situasi sudah relatif aman,” ujarnya.

Sementara itu, Babinsa Koramil 1402-02/Wonomulyo Sertu Harwanto HS yang menginisiasi camp pengungsian di SMPN 1 Wonomulyo mengatakan pengajian tersebut dilakukan sebagai bagian dari pemulihan trauma penyintas yang ada di Camp pengungsian “ Ini salah satu kegiatan dari tim Trauma Healing dan konseling penyintas, siang hari mereka  konseling dan trauma healing oleh tim psikologis dan pada malam hari dilakukan pengajian,” ucapnya.

Lanjut Harwanto, melalui pengajian bersama ini sedikit demi sedikit trauma pengungsi akan hilang, Bahkan dengan pengajian mereka merasa lebih nyaman, tenang dan dekat dengan yang Maha Kuasa, "  Karena dengan mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha kuasa adalah cara yang terbaik. " pungkasnya.

Tak hanya itu, Dandim mengungkapkan, Gubernur telah meminta kepada Tim Trauma Healing  dan Konseling penyintas dari Kodim 1402/Polmas yang aktif mendampingi pengungsi agar terus mendampingi pemulihan trauma para pengungsi. " Seperti yang dilakukan Tim Trauma Healing dan Konseling penyintas dari Kodim Polmas di SMP Negeri I Wonomulyo misalnya, Malam ini mereka melakukan pengajian bersama untuk menghilangkan trauma para penyintas. " terangnya.(Zik/*)