Misi Kemanusiaan Usai, Personel Damkar Palu Kembali Pulang Setelah Bantu Korban Gempa Sulbar.

PERIKSA21.co.id ------ Usai sudah misi kemanusiaan  rombongan personel Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu, dalam membantu korban bencana alam gempa bumi di Majene dan Mamuju, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, Senin 19 Januari 2021.

Malam ini, 15 personel Damkar Kota Palu, Sulteng, yang dipimpin Plt. Kabid Operasional, Halim Halilu bertolak kembali ke Kota Palu. Setelah empat hari turut  melakukan operasi evakuasi korban gempa di Mamuju dan Sendana, Majene, bersama satuan tugas lainnya yang berada dibawah komando Posko Induk Bencana Sulawesi Barat.

Dilaporkan selama di Sulbar, upaya pencarian korban terus dilakukan oleh Satuan Tugas Damkar Kota Palu, hingga diyakini bahwa tak ada lagi korban dibawah reruntuhan bangunan dan tempat lainnya akibat gempa berkekuatan 6,2 SR tersebut.

Bersama personel Damkar Se-Sulawesi dan daerah lainnya, personel Damkar Kota Palu selain melaksanakan tugas evakuasi juga melakukan tugas bantuan pendistribusian logistik ke titik-titik penyintas. " Misi ini tidak ringan. Tapi harus dilakukan karena menjadi tugas pokok dan fungsi Damkar sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 2 Tahun 2018 Tentang SPM, bahwa tugas Damkar meliputi operasi kebakaran, non kebakaran dan bencana lainnya. " tutur Kadis Damkar dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano.R. Lamangkona.

Berkaca dari pengalaman saat bencana gempa, likuifaksi dan tsunami yang melanda Kota Palu dengan kekuatan 7,4 SR, lanjut Sudaryano, dibutuhkan personel yang memiliki integritas, dedikasi dan kemampuan dalam melaksanakan manajemen kebencanaan, khususnya pada aspek penyelamatan dan logistik, Selain itu, kelengkapan peralatan dibidang rescue juga sangat menentukan kecepatan, ketepatan dan keberhasilan operasi bencana di lapangan. " Operasi penyelamatan di daerah bencana Mamuju ini, kiranya semakin mengasah kemampuan dan pengalaman personil Damkar Kota Palu, agar senantiasa meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka, tanpa memandang warna dan bendera dari kesatuan lainnya." kata Sudaryano.

Sebab menurutnya,  misi penyelamatan tidak akan mencapai keberhasilan tanpa kerja sama tim dan tanpa manajemen yang baik. Manajemen penyelamatan merupakan perisai operasi yang memperhitungkan aspek keselamatan diri personel penyelamat. " Tidak dibenarkan melakukan operasi secara terpisah tanpa arahan dan komando yang terarah. Jika ingin selamat prinsipnya tegak lurus dalam satu komando. Tanpa melihat lagi latar belakang, warna baju, bendera dan  orang yang memberi Komando. " ujar Sudaryano.

Selain itu. Sudaryano mengungkapkan bahwa tidak ada personel yang hebat kecuali mereka yang terlatih dan paham membangun kerja sama tim. Ia berharap para personel menghindari kesombongan diri dengan merasa paling jago diantara yang lain."Jangan berharap mendapatkan pahala atau penghargaan atas kerja-kerja kalian. Sebab pengharapan itulah yang mengikis habis nilai pahala dan ibadahmu. Ucapan terima kasih saja, merupakan nilai sosial tertinggi bagi kalian." Imbuhnya.

Tak lupa, Sudaryano mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel Damkar dan Penyelamatan Kota Palu yang telah bekerja memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa di Mamuju dan Malunda, Majene, Selain itu ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh rekan-rekan Damkar  Makassar, Maros, Wajo, Palopo dan terkhusus kepada Damkar Mamuju sebagai tuan rumah yang telah bekerja sama dalam melakukan operasi penyelamatan. " Semoga solidaritas dan soliditas ini terus terbangun dan tetap terjaga, " ungkapnya.

Demikian pula ucapan terima kasihnya kepada segenap personel TNI, POLRI, Basarnas, BNPB, BPBD, Tagana serta unsur terkait lainnya atas kerja samanya dalam operasi penyelamatan korban gempa, "Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama personel Damkar Palu berada di Mamuju melaksanakan tugas, Sampai berjumpa lagi di lain waktu. Salam Yudha Brama Jaya. " pungkas Sudaryano.R Lamangkona.(***)