Warga Angkut Bahan Pokok Lintasi Sungai, Proyek Jembatan Matangnga Disoal.
PERIKSA21.co.id ----- Proyek pembangunan Jembatan Pemprov Sulawesi Barat, di Desa Lilli Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, menuai sorotan, hal itu lantaran jembatan darurat sebagai jalan alternatif warga sangat rapuh, Akibatnya kendaraan roda empat tak dapat melintas.
Agar dapat mengangkut bahan kebutuhan pokok, warga sekitar terpaksa menembus sungai yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi proyek senilai Rp.3,1 Miliar tersebut.
Warga Matangnga inisial AN mengaku kecewa dengan pelaksana proyek, menurut dia penyangga jembatan darurat harus segera diganti supaya warga mudah keluar masuk melewati jembatan dan tidak terisolir,, " Ironisnya, nanti mobil dobel kabin yang gampang tembus sungai, bagaimana kalau sungai meluap? Karena kendaraan roda dua pun beresiko terjun bebas ke sungai, kalau melalui jembatan darurat itu, " Ujarnya.
Sebelumnya, AN telah menyampaikan ke pelaksana proyek untuk memperbaiki jembatan darurat, Namun tidak dihiraukan juga, Kata dia, begitu pentingnya jembatan darurat karena merupakan akses utama bagi warga lima desa di Kecamatan Matangnga dan Bulo, khususnya dalam mengangkut hasil bumi dan kebutuhan pokok lainnya, " Bahan kebutuhan masyarakat tertahan kasihan, padahal di sana ada lima desa yakni Desa Lilli, Rangoan, Katimbang, Kaluraaan, dan Patambanua di Kecamatan Bulo, " Kesalnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Sulbar, Nur Dajwi mengatakan tidak ada masalah jika jembatan darurat tidak berfungsi, Sebab warga bisa memanfaatkan jalan di samping dengan menerjang sungai, " Tidak bisa memang dilewati itu jembatan darurat karena sering dihantam banjir, kemarin itu sudah ada Gubernur Sulbar dan Camat tinjau itu pembangunan jembatan, " Tuturnya. saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu 2 Desember, 2020.
Menurut Nur Dajwi, masa kontrak pekerjaan proyek jembatan Lilli akan berakhir pada akhir Desember 2020 mendatang, " Panjang jembatan yang baru dibangun 15 Meter, " terangnya.
Sementara itu, Pelaksana proyek dari CV Sinar Wattang, Ino menjelaskan jika jembatan darurat tersebut roboh karena terkena banjir, sementara untuk mengantisipasi hal itu warga melewati sungai sebagai jalan darurat, " Kedalaman sungai setengah meter, cuma sedikit ji airnya, " ucap Ino. ( AG )
No comments:
Post a Comment