Pupuk Bersubsidi Langka dan Mahal di Mamasa.

PERIKSA21.co.id ---- Menyikapi kelangkaan pupuk bersubsidi, Jejaring Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat (Jawara) mendatangi Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Senin,14/12/2020. 

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Jawara ini kemudian melakukan audiens bersama perwakilan Dinas Pertanian Mamasa 

Humas Jawara Aria Arisandi mengatakan, kelangkaan pupuk bersubsidi di Mamasa dimulai sejak memasuki masa pandemi Covid-19, hal itu menjadi persoalan krusial bagi petani di Mamasa, selain langka, pupuk bersubsidi tersebut harganya diduga dimainkan oleh  pengecer, sehingga harganya melambung tinggi mencapai Rp.115.000, "  Sebelumnya harga pupuk hanya  Rp. 90 ribu, sekarang harganya naik, Ini jadi persoalan bagi petani,, "  Ujarnya saat dikonfirmasi usai menggelar aksi.unjuk rasa.

Bahkan kata Arisandi,  ketersediaan pupuk bersubsidi menjadi persoalan serius bagi petani, Kondisi itu diperparah dengan minimnya edukasi  penyuluh pertanian ke petani, " Apalagi petani tidak maksimal mendapatkan edukasi mengenai budidaya tanaman dan cara bertani secara benar. " Paparnya.

"Karenanya kami berharap agar persoalan ini menjadi perhatian pemerintah, khususnya Dinas Pertanian, " Tambahnya.

Menanggapi hal itu, Sekertaris Dinas Pertanian Mamasa, Bernard menjelaskan, kelangkaan pupuk di Mamasa,  karena sudah menjelang akhir tahun, Menurutnya penyediaan pupuk bersubsidi di Mamasa disesuaikan dengan permintaan pada setiap musim tanam, "  Kelangkaan pupuk terjadi karena adanya kesalahan, baik itu dari dinas pertanian, suplayer dan pihak pengecer. 

Demi menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk, Bernard berjanji akan menggelar diskusi bersama pihak terkait di Mamasa, selain itu, Bernard mengakui penyuluh pertanian masih kurang di Mamasa, " Akibatnya edukasi pertanian terkait cara membudidayakan tanaman dengan baik masih minim. " Tuturnya

Laporan : Jeje