Mentan SYL : Kalau Mau Daerah Maju, Perbaiki Sektor Pertanian
PERIKSA21.co.id ---- Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubenur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar didampingi Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, menggelar acara panen komoditas kedelai pola kemitraan di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu, 4 November 2020.
Pada sambutannya, Mentan SYL memaparkan potensi pertanian Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Polman, Kedepan kata SYL, petani hidupnya harus lebih terjamin dan lebih pasti, Sebab peningkatan perekonomian bila bergelut pada bidang pertanian memiliki prospek yang sangat cerah, " Jadi Pak Desa, Camat, Bupati dan kita semua kalau mau melihat daerah mau maju perbaiki pertaniannya, " Imbuhnya.
Menurut SYL, negara adidaya Amerika sekarang kembali menggalakkan kekuatan pertaniannya, Jepang juga begitu, israel apalagi, Alasannya sambung SYL, karena negara kuat bahwa pertaniannya kuat, "Mau buktinya bapak, di saat pandemi sudah tujuh bulan terjadi dan ekonomi semua turun, cuma satu sektor yang naik yakni pertanian, " Jelasnya.
SYL mengungkapkan jika baju sudah kusut, bila dijahit maka masih bisa dipakai, Begitupun bila motor dan mobil mogok, didorong dulu baru jalan masih bisa dipakai sampai tahun depan, kemudian rumah bocor masih bisa ditempel-tempel, " Tapi kalau makan kamu bisa tunda gak?, tentu tidak bisa, " Tegasnya.
SYL menuturkan, PDB Indonesia saat ini ditunjang penuh oleh sektor pertanian, Sebab itu Gubernur, Kapolda, Danrem dan Bupati memiliki tugas yang sama memelihara pertanian agar bisa berjalan di masa pandemi seperti sekarang ini" Ekonomi dunia mungkin saja belum pulih sampai dua tahun kedepan, kenapa karena kita prediksi sudah baik tapi ternyata eropa kembali mengunci wilayah, penerbangannya dilarang, orang bertemu tidak ada yang berani seperti beraninya orang Sulbar berdekat-dekatan begini, " Ucapnya disambut riuh tawa hadirin.
Selain itu, SYL menjelaskan pertanian menjadi sangat penting karena dunia harus makan, Sulbar dan Polman harus makan, dan jangan cuma pikir Sulbar saja, tapi harus memproduksi sebanyak-banyaknya karena jumlah penduduk Indonesia berkisar 273 juta jiwa yang harus makan, " Kalau begitu bila tidak ada penguncian wilayah maka itu adalah pertanian, kalau ada yang menahan pertanian maka pertanian bisa marah, " Ucapnya.
SYL berharap Gubernur dan Bupati memberinya hamparan sekitar 200 hektar hingga 1000 hektar, kemudian bicara ke tahap selanjutnya mulai dari budidaya intervensi varietas yang kuat, kemudian pasca panen yang terkendali sesudah itu di industrikan, " Saya kasih kamu industrinya tapi tunjukkan ke saya mana yang bagus, ada gudang di sana tapi tidak dipakai ngapain itu buang uang negara disitu, nggak boleh korupsi sama saya, yang penting sekarang semua untuk kepentingan rakyat, " Ungkapnya.
SYL menyampaikan bahwa sektor pertanian tidak akan pernah rugi kecuali memang ada punya niat yang salah, Ia mencontohkan satu hektar untuk tanaman kedelai modalnya Rp. 6 juta sedangkan hasilnya antara Rp. 12 -13 juta, berarti sudah ada keuntungan, Rp 6 juta sampai Rp. 7 juta, " Kalau kita punya hamparan begini luas tidak hanya untuk kedelai dan padi tapi bisa juga ternak ayam, " Paparnya.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode tersebut menambahkan Presiden memerintahkan dirinya untuk turun tangan habis-habisan, Sebab itu niat harus diluruskan sejak awal, jangan lagi ada jagung yang seharusnya ditanam di sawah tapi ditanam di aspal, harusnya kredit dipakai modal berputar tapi malah dipakai kawin, " Ini bantuan dihitung, mana perguruan tinggi mu, mana orang pintar mu, Nah hitung baik-baik, Tadi saya mau pulang saya lihat suatu lahan lebih tinggi rumputnya daripada padinya, berarti ada yang salah, berarti bibitnya gak benar, kenapa? mungkin bibitnya salah atau beli bibit palsu, " tutur SYL.
laporan : Ahmad Gazali.
No comments:
Post a Comment