Kesal Maraknya Dugaan Korupsi di Polman, Pendemo Teriakkan "Hiduup Koruptor"
PERIKSA21.co.id ----- Belasan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Lembaga Kajian dan Pengawasan Anggaran (LKPA) RI menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Polman, Sulawesi Barat, Kamis 12 November. 2020.
Massa aksi membawa spanduk berwarna putih dan selebaran bertuliskan berbagai macam ungkapan protes atas dugaan maraknya praktik korupsi di Kabupaten Polman, tulisan itu diantaranya Dana Alokasi Khusus (DAK) harta karun para koruptor, mau cepat kaya jadi koruptor, DAK target tikus ATM pejabat serta ayo jadi koruptor biar jago.
Dalam pengawalan ketat petugas keamanan, Koordinator Aksi, Zubair, saat berorasi mengungkapkan koruptor lebih berbahaya daripada narkoba sebab narkoba hanya merusak pemakainya sedangkan korupsi merusak segalanya karena mencuri uang rakyat, "Semua harus diusut tuntas, mulai dari pengelolaan dana covid, sektor pendidikan, proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan proyek pembangunan Puskesmas, " Terangnya.
Selain itu, Zubair membeberkan persoalan paket data internet yang dibebankan ke orang tua siswa dalam sistem pembelajaran daring, kemudian proyek IPAL yang bermasalah di wilayahnya serta papan proyek yang dianggarkan hingga Rp. 300 ribu, "Anak saya tidak pernah dapat uang data, mau ambil ijazah disuruh bayar, Kepada masyarakat Polman mereka seenaknya saja menganggarkan dimana hasilnya sangat mengecewakan, " Ujarnya.
Zubair pun mendesak agar para koruptor di proses sesuai hukum yang berlaku, Sebab jika pelakunya tidak ditangkap maka ia akan mengajak semua elemen masyarakat yang punya kesempatan korupsi supaya jadi koruptor bila ingin cepat kaya, "Kalau mereka terang-terangan korupsi tidak ditangkap, berarti mereka menganggap tidak ada hukum, hidup koruptor, " teriak Zubair lantang,
Ia mendesak segera dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perundang- undangan pada pola sistim pembangunan di Polman, sebab sambung Zubair, apabila dalam waktu 7 kali 24 jam tidak ada perubahan dan perbaikan maka pihaknya akan melanjutkan ke ranah hukum, "Maka kami akan laporkan kepada penegak hukum sebagai tindak pidana korupsi, "Tuturnya
Dikonfirmasi terpisah, Sekda Polman, Andi Bebas Manggazali, mengatakan saat ini dirinya berada di luar daerah sehingga tidak sempat menemui pengunjuk rasa, sementara Bupati sedang berada di Jakarta, serta Wakil Bupati sedang menghadiri peletakan batu pertama di Kecamatan Wonomulyo, " Saya ada kegiatan di Mamuju, saya sudah minta izin, " Singkatnya.
Menanggapi tudingan demonstran, terkait dugaan maraknya praktik korupsi di Polman, Andi Bebas menjelaskan bahwa perlu perlihatkan dulu datanya secara komprehensif dan akurat, "Kalau memang ada seperti itu silahkan laporkan ke Inspektorat selaku pemeriksa, terserah mereka mau demo atau apa yang penting kan ada datanya, " Ucapnya.
Laporan : Ahmad G.
No comments:
Post a Comment