Siswi SMP Ngaku Dicabuli Berkali-kali, Polisi Tangkap Ayah Angkat Korban
PERIKSA21.co.id ---- Kasus dugaan kekerasan seksual anak dibawah umur kembali terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, kali ini korbannya seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Melati ( Nama samaran).
Pria berinisial AS yang tak lain adalah ayah angkat korban, diduga kuat sebagai pelaku perbuatan bejat tersebut, peristiwa naas itu dialami korban pada tanggal 16 dan 17 Mei 2020 lalu dan baru terbongkar beberapa hari belakangan ini.
Kepala Satreskrim Polres Mamasa, Iptu Dedi Yulianto, mengungkapkan anak tersebut di adopsi oleh pelaku dan istrinya sejak umur 8 bulan dan tinggal serumah, Kronologisnya berawal ketika rumah dalam keadaan sepi, istri pelaku pergi bekerja menanam padi, kemudian yang ada di rumah hanya korban dan pelaku.
Lanjut Dedi, Sekira pukul 10 : 00 pagi, pelaku kemudian memanggil anak tersebut tidur di sampingnya, namun anak itu menolak karena sudah merasa curiga. " Tak berselang lama, pelaku langsung menarik dan memaksa korban dan terjadilah persetubuhan sebanyak 2 kali. Namun tidak puas dengan kejadian itu sehingga besoknya pelaku mengulangi perbuatannya sebanyak 1 kali, " jelas Dedi, saat ditemui, Kamis 15 Oktober 2020 sore.
Selain itu, Dedi mengatakan, kasus asusila ini baru terungkap setelah korban menceritakan kepada temannya inisial N dan R, lalu temannya menceritakan kepada orang tuanya, Kemudian orang tua temannya itu menyampaikan kepada aparat Pemerintah Desa (Sekdes) dan meneruskan ke pihak kepolisian, " Motif pelaku mencabuli korban karena tergiur melihat kemolekan tubuh anak angkatnya itu, sehingga ia nekat menuruti nafsunya, " Ucapnya.
Setelah mendapatkan laporan, pihak kepolisian kemudian menikdaklanjuti laporan tersebut dan menangkap pelaku. " Kami sudah lakukan visum, dan akan memeriksa saksi-saksi, sesegara mungkin kami lakukan gelar perkara untuk menetapkan pelaku jadi tersangka ," ujar Dedi Yulianto,
Atas perbuatan bejatnya, pelaku dijerat undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Laporan : Jeje
No comments:
Post a Comment