Ekonomi

[Ekonomi][bsummary]

Hiburan

[Hiburan][bigposts]

Hot

[Hot][twocolumns]

Nenek Lumpuh Hidup Sebatang Kara di Rumah Reot di Polman

Nenek Naga bersama Ketua Baznas Polman. H. Nurrahman


PERIKSA21.co.id ---- Tatapannya kosong penuh arti, Nenek Naga ( 55 thn) termenung di dalam rumah reotnya di Desa Tonyaman, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dengan kondisi kakinya yang lumpuh, nyaris tak ada aktivitas apa pun yang bisa dilakukannya.


Nenek Naga harus melalui masa tuanya sebatang kara. Suaminya telah meninggal sejak lama, dalam kehidupan rumah tangganya, dia tidak dikaruniai seorang anak. 


Akibat terjatuh dari tangga puluhan tahun lalu, kakinya seketika mengalami kelumpuhan, Kesehariannya kini hanya dihabiskan di rumah yang mirip gubuk berukuran sekitar 3 Kali 4 meter, Di dalam rumah itu tak ada kursi maupun kasur, hanya ada satu lampu neon dan beberapa alat dapur. 


Tak ada kamar mandi di dalam rumah beratap rumbia tersebut. Untuk kepentingan buang air besar dan kecil, Nenek Naga harus mengesot menggunakan tangannya menuju bagian belakang rumahnya, lantaran di dalam gubuk tersedia beberapa buah ember kecil.


Rumah Nenek Naga memang jauh dari standar layak. Bukan hanya tak layak dari segi kesehatan namun juga dari aspek keamanan karena rawan roboh, Terlebih karena posisinya hanya beberapa meter dari bibir pantai sehingga mudah dihantam angin kencang.


Demi bertahan hidup, Nenek Naga hanya mengandalkan belas kasihan keluarganya dan orang lain, Ponakannya yang sehari-hari berprofesi jualan ikan di pasar rutin memberinya beras dan lauk pauk. " Ada ponakan nak yang selalu kasih saya beras, " Ujarnya lirih saat ditemui di rumahnya. Rabu 14 Oktober.


Nenek Naga mengaku kerap mendapatkan uang sumbangan pada waktu bulan Ramadan, selain itu ia juga memperoleh bantuan dampak ekonomi Covid-19 setiap bulannya dari pemerintah, " Saya juga dapat bantuan corona Rp. 600 ribu, sudah lima kali, itu saya belikan beras, " Bebenya. 


Tetangga Nenek Naga, Muliati menuturkan, sejak bantuan beras miskin( Raskin) diganti menjadi program beras sejahtera (Rastra) Nenek Naga sudah tak pernah dapat bantuan beras lagi, " Dulu dapat raskin, setelah diubah jadi beras 10 kiloan, sudah tidak dapat lagi, pengurusannya yang susah ini nenek kasihan, " Tukasnya


Kabar Nenek Dara tersebut, membuat Ketua Baznas Polman, Nur Rahman, turut prihatin, ia pun menyusun rencana segera mengganti atap rumbia rumah Nenek Dara, " Saya dengar kabar, atapnya sudah bocor, tiap hujan masuk air, Secepatnya kita akan ganti, " Tuturnya. 


Laporan : Ahmad Gazali.

No comments:

Post a Comment

Sosial Budaya

[Sosial Budaya][bsummary]

Politik

[Politik][bsummary]

Pengetahuan Umum

[Pengetahuan Umum][bsummary]

Pendidikan

[Pendidikan][bsummary]

Olahraga

[Olahraga][bsummary]

Narkoba

[Narkoba][bsummary]

Life Style

[Life style][bsummary]

Hukum

[Hukum][bsummary]

Kriminal

[Kriminal][bsummary]