Atap Plafon Puskesmas Pekkabata Bocor, Pasien Rawat Inap Pindah-pindah Bangsal

PERIKSA21.co.id -----  Atap plafon Puskesmas Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat mengalami kerusakan, Alhasil, air hujan merembes masuk ke ruang rawat inap, pasien pun berpindah-pindah bangsal demi menghindari tetesan air hujan. 

Atap plafon tersebut tidak kuat menahan beban akibat terkena air hujan yang merembes dari bagian atap, Ironisnya, Puskesmas Pekkabata merupakan puskesmas ramah anak pertama yang berada di jantung kota Kabupaten Polman. 

Hal itu diungkapkan, Fatmawati Firdaus pada akun media sosial facebooknya, ia mengunggah video berdurasi 30 detik, kemudian memaparkan kondisi menyedihkan Puskesmas Pekkabata, dimana air hujan merembes masuk ke kamar rawat inap pasien melalui plafon yang bocor, Sementara pasien yang sedang di rawat inap pun terpaksa harus berpindah-pindah bangsal 

" Untukmu yg duduk sambil diskusi...., mohon perhatiannya ni kejadiannya di PKM Pekkabata, saat hujan air merembes masuk ke kamar rawat inap melalui jendela dan palfon yang bocor, mengganggu skali keadaannya pasien ni, kasian harus dipindah2 bangsalnya " tulis Fatmawati Firdaus pada postingannya tanggal 22 Oktober, 2020, Pukul 21 03 Wita. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Pekkabata, Chairiah Dahlan. mengakui atap plafon ruang rawat inap puskesmas yang dipimpinnya sejak 2016 sudah lama bocor,  Hal itu disebabkan karena memang bangunannya sudah tua, " Menurut KTU, Bangunannya itu dibangun tahun 70 an, bahkan pernah AC meledak di ruang UGD karena listrik korslet, " Ujarnya, saat dihubungi via telepon selulernya, Jumat 23 Oktober.

Menurut Chairiah, ruang rawat inap terdiri dari beberapa bagian diantaranya perawatan anak, nifas, laki-laki dewasa dan perempuan dengan daya tampung maksimal tujuh orang, Namun atap plafon yang bocor bukan cuma di ruang rawat inap tetapi juga di bagian tengah dan UGD, sehingga diperlukan beberapa buah ember plastik untuk menampung tetesan air hujan, " Bukan cuma di situ bocor tapi di sana-sini, namanya juga bangunan tua jadi tukang itu takut naik, itu bocornya mungkin bersumber dari kap lampu, " Tambahnya. 

Chairiyah menceritakan pernah suatu malam, hujan deras disertai mati lampu, air hujan merembes turun ke ruang rawat inap,  para perawat pun terpaksa memindahkan pasien dalam keadaan gelap menggunakan lampu senter Handphone. " Sakit ulu hatiku kalau turun hujan deras, keluar semua doa-doaku, ya Allah, selamatkan semua pasien dan perawat, " Ucapnya mengenang. 

Chairiah berharap Puskesmas Pekkabata segera mendapatkan bantuan pembangunan gedung, 

Sebab permohonan pembangunan sudah di utarakan mulai dari kepala puskesmas yang lalu-lalu menjabat, " Saya kuatir jangan sampai ada korban yang dijatuhi bangunan plafon yang roboh, karena sudah diperbaiki itu plafon tetap juga bocor, " Tuturnya.

Sekadar diketahui, Dinas Kesehatan Polman tahun ini mendapat bantuan dari Kementerian Kesehatan RI melalui Dana Alokasi Khusus  fisik Afirmasi. berupa tiga gedung Puskesmas percontohan dan pengadaan Alkes. 

Tiga Puskesmas yang dibangun tersebut satu paket dengan perumahan dokter yakni, Puskesmas Matangnga, Puskesmas Anreapi dan Matakali dengan total anggaran masing-masing puskesmas sebanyak Rp. 7 Miliar. 

Laporan : Ahmad Gazali.