Ekonomi

[Ekonomi][bsummary]

Hiburan

[Hiburan][bigposts]

Hot

[Hot][twocolumns]

Tangani Covid, Dinkes Polman Bagikan Insentif Tenaga Medis Rp. 3,8 Miliar

PERIKSA21.co.id ----Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, merilis warga Polman terkonfirmasi positif corona virus disease atau Covid-19 per tanggal 25 Agustus 2020, berjumlah 116 orang, 74 dinyatakan sembuh, 37 dalam perawatan dan lima orang meninggal, sementara orang dalam pelacakan kasus atau tracking mencapai 9246.

Dinkes Polman juga memastikan seluruh insentif jasa medik penanganan pasien terindikasi virus corona sudah dibagikan ke seluruh perawat dan dokter mulai dari dana laboratorium, biaya pelacakan warga dan semua yang terlibat dengan total anggaran sebesar Rp. 3,8 Miliar, " Anggaran dari Kemenkes untuk penanganan corona saya tidak tahu persis, tapi yang jelas itu untuk jasa medis sebesar Rp. 3,8 Miliar sudah dibagi semuanya, " Kata Kepala Dinkes Polman, Andi Suaib Nawawi, saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu 26 Agustus. 

Lebih lanjut, Suaib Nawawi mengungkapkan tenaga kesehatan yang meninggal dalam menangani pasien covid akan diberikan santunan, sementara untuk pasien positif covid tidak diberikan santunan baik yang meninggal maupun yang sembuh, " Tapi pasien covid akan ditanggung biaya perawatannya, " Tambahnya. 

Menurut Suaib, biaya penanganan covid mulai dihitung dari jumlah pelacakan kasus terindikasi covid oleh pihak puskesmas, " Yang menjadi indikator kalau di puskesmas dihitung dari jumlah pelacakan kasus, " Jelasnya. 

Terpisah, Kepala Bidang P2P Dinkes Polman yang juga pengelola anggaran covid, Haidar membenarkan pasien positif covid tidak akan diberikan santunan, namun akan di zonasi ditanggung biaya makan minumnya selama masa perawatan, "  kami hanya memberikan pelayanan rawat inap, karena yang ditanggung itu orang sakit terindikasi covid,  " Bebernya. 

Haidar juga menyebutkan insentif bagi perawat dan dokter dihitung dari jumlah kasus penanganan pasien positif covid, bila kasusnya sedikit maka tenaga medis hanya akan menerima dua orang saja, " Sedangkan ini banyak yang bekerja jadi tidak semuanya tenaga medis diberikan kalau maksimal hanya 200 kasus maka hanya delapan orang perawat yang menerima insentif, " Terangnya.  

Selain itu, Haidar menjelaskan  jadwal atau rencana kerja tim penanganan covid disebar per desa, setiap desa memiliki penanggung jawab masing-masing, " Saat ada kasus yang perlu di turbulance maka tim itu yang turun, disitu bisa membentuk tiga sampai empat tim, " Tandasnya. 

Ia menambahkan sesuai perumusan tenaga medis yang menerima insentif hanya atas nama saja, tapi setelah itu mereka harus berbagi dengan rekan satu timnya, " Misalnya satu orang saja yang terima Rp. 4 juta tapi ada delapan orang bekerja satu tim jadi mereka nanti berbagi, " Pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Pemkab Polman, Mukim Thohir memaparkan realisasi anggaran penanganan Covid-19 Polman per Agustus tahun ini sebanyak Rp. 14 Miliar, anggaran tersebut dibagi ke sejumlah organisasi perangkat daerah diantaranya Disperindag, rumah sakit, Dinkes dan BPBD, " Anggaran penanganan covid paling terbanyak diberikan ke Dinkes, "Tuturnya. 

Laporan : Ahmad G. 




,

Sosial Budaya

[Sosial Budaya][bsummary]

Politik

[Politik][bsummary]

Pengetahuan Umum

[Pengetahuan Umum][bsummary]

Pendidikan

[Pendidikan][bsummary]

Olahraga

[Olahraga][bsummary]

Narkoba

[Narkoba][bsummary]

Life Style

[Life style][bsummary]

Hukum

[Hukum][bsummary]

Kriminal

[Kriminal][bsummary]