HMI Polman Sesalkan Kata "Bodoh" yang Dilontarkan Bupati
![]() |
PERIKSA21.co.id - Tak terima pernyataan yang dilontarkan Bupati yang menyebut kata " Bodoh " kepada massa aksi Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) Cabang Polman di Taman Sport Centre, Kecamatan Polewali, Kamis 6 Agustus, lalu.
Ketua HMI Polman, Heri Dahnur Syam mengatakan atas hinaan dan pemukulan kepada Kohati, pihaknya akan melakukan koordinasi ke Badan Koordinasi (BADKO) HMI Sulselbar dan selanjutnya ke Pengurus Besar (PB) HMI untuk menuntut atas pelabelan kata bodoh dan insiden pemukulan terhadap kadernya, " Kami datang dengan niat baik membawa aspirasi masyarakat, namun yang kami dapatkan adalah hinaan dari seorang kepala daerah yang mengatai lembaga kami bodoh, " Ucapnya.
Selain itu, Heri mengungkapkan aksi unjuk rasa tersebut juga diwarnai pemukulan kader HMI Wati (KOHATI) yang dilakukan oleh oknum Kepala Dinas salah satu instansi pemerintahan di Polman. " Kami akan menempuh jalur Hukum untuk menuntaskan kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Kepala Dinas kepada kader kami." ujar Heri
Terpisah, Koordinator aksi HMI, Muhammad Ridwan menyesalkan pernyataan Bupati Polman, yang mengeluarkan kata Bodoh kepada massa aksi, selain itu, Ia juga mempertanyakan otoritas Bupati mempertanyakan kekaderan dirinya sebagai anggota HMI.
"Walaupun secara pribadi saya adalah Ketua organisasi Resist Community, tapi kemarin saya turun murni membawakan HMI menuntut perbaikan pelayanan di RSUD demi masyarakat, Jadi ,baiknya hati hati berbicara legalitas kekaderan ,karena itu bukan ranah beliau," ungkapnya, saat dikonfirmasi. Sabtu, 08 Agustus 2020.
Aksi demonstrasi HMI tersebut sempat diwarnai kericuhan, para mahasiswa beradu dan saling dorong dengan petugas Satpol PP yang menghalau mereka, Keadaan tersebut bermula saat Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar (AIM) yang berkantor di Sport Center, mengeluarkan statemen "Bodoh" kepada massa aksi.
Sebelumnya, Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar, menuturkan bahwa dirinya tidak pernah mengatakan HMI bodoh melainkan hanya mengatakan kau bodoh.
"Dia bukan anak HMI itu pada pertemuan dalam ruangan asisten II dia mengaku saya Ketuanya Resist di Campa, ini yang kasihan anak HMI dibawa bawa pergi begini, itu tuntutannya sudah dia masukkan dan saya sudah baca dan saya tanya sama dia, kalau tidak suka PLT Direktur RSUD terus siapa yang ditunjuk," jelasnya. saat ditemui di taman sport center. Kamis, 06 Agustus 2020.
Menurut adik kandung Gubernur Sulbar ini, anak-anak begitu tidak ada sopannya merokok di depannya, Sebab itu ia mempertanyakan begitukah namanya organisasi yang sopan dan baik.
"Sudah bagus bagus ini Bupati mu mau terima kamu, dan sudah tiga kali saya terima, bagaimana saya mau hargai dia, karena langsung dia mau belokkan lihat saudara HMI dikatakan bodoh, kapan saya bilang HMI bodoh, saya cuma bilang kau bodoh, karena saya bicara dia juga bicara," kata Andi Ibrahim Masdar.
Mengenai tuntutan HMI memprotes biaya rapid test di Polman seharga Rp. 215 ribu, Andi Ibrahim mengungkapkan tidak ada yang susah dari biaya rapid test, Sebab yang dikenakan pembayaran hanya kalangan pedagang saja.
"Coba tanya semua anak pesantren ada tidak saya kasih bayar, tidak ada itu pembayaran." tuturnya.
Tak hanya itu, Bupati dua periode ini juga menduga aksi demonstrasi HMI ada kaitannya dengan kepentingan politik.
"Kenapa sih anak anak resist gencar demontrasi nanti dekat dekat Pemilihan Gubernur (Pilgub), apakah ada kaitannya dengan politik? terus Bupati jawab pasti bohong kalau tidak," tutur Andi Ibrahim Masdar.
Laporan : Ahmad G.